Ada Siswa yang tidak Ikut UN tapi Lulus

Ada Siswa yang Tidak ikut UN, Tapi Dinyatakan Lulus, Ada Siswa ikut UN, Tapi ada nilai mata pelajaran yang KOSONG! Aneh-Aneh... -_-

Asalasah ~  Ujian Nasional 2013 tahun ini untuk tingkat SMA sederajat, sudah diketahui hasilnya. Dimana ada 8.250 siswa yang dinyatakan tidak lulus dan terpaksa harus mendapatkan ijazah lulus dengan mengikuti ujian paket C atau penyetaraan. Namun, salah satu siswa bernama Santo Kolese Yusuf terpaksa harus menunda kegembiraannya karena salah satu mata pelajaran yakni Bahasa Jepang yang diikutinya ketika Ujian tidak ada nilainya atau kosong.

Sungguh aneh ketika dia dinyatakan mengikuti ujian yang sejatinya pelajaran tersebut dia ikuti ketika proses tidak mendapatkan nilai satu pun. Namun, inilah teknologi, salah sedikit saja sudah bisa dinyatakan tidak lulus. Apalagi manajemennya dilakukan tanpa pandang rasa kasihan dan tidak terlalu memperhatikan, ya jadinya seperti itu.

Mengutip dari okezone.com disebutkan oleh Kepala Sekolah dimana Santo mengenyam pendidikan, 4 mata pelajaran lain yang diikutinya keluar dan rata-rata cukup untuk dinyatakan lulus. Dan dia menyebutkan bahwa nasib siswanya tersebut masih belum jelas antara lulus atau tidak.

Data yang didapat dari sumber yang sama terdapat 410 siswa yang mengikuti UN 2013 dan 409 yang dinyatakan lulus. Yang tidak lulus adalah Santo sendirian karena nilai Bahasa Jepangnya tidak keluar. Di Kota Malang juga masih terdapat kasus yang sama pada beberapa sekolah.

Dan yang sangat aneh adalah siswa yang dinyatakan lulus, padahal siswa tersebut memutuskan untuk bekerja dan tidak mengikuti ujian nasional. Lalu, nilainya diperoleh dari mana?

Sementara itu, data Dinas Pendidikan Kota Malang menyebutkan ada 6.364 siswa SMA/SMK negeri dan swasta yang mengikuti Ujian Nasional 2013. Dari jumlah itu, sekira 99 persen siswa dinyatakan lulus dan ada satu siswa dinyatakan murni tidak lulus, sementara enam siswa lain terkendala hasil UN dan US yang kosong dan akibat mengundurkan diri. Kota Malang pun tercatat di peringkat ke 18 diantara 38 daerah lain dalam hal prosesntasi kelulusan siswa